Senin, 16 Agustus 2010

UNTUKMU MUJAHIDAHKU

Maafkan jika aku lancang menuliskan ini untukmu. Entah apa yang membuatku begitu berani menggoreskan kata demi kata untuk seseorang yang mungkin menganggapku asing baginya.

Aku memang asing bagimu, namun perlu kau tahu bahwa aku begitu mengenalmu karena kau seolah-olah wujud dalam diriku sejak dulu & Allah telah meneguhkan hatiku untuk mengenalmu.

Tentu kau percaya bukan, bahwa Allah begitu maha kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada keraguan sedikitpun atas-Nya, dan karena kekuasaanya jualah perlahan Allah yang maha bijaksana meyakinkanku bahwa kaulah mujahidahku, mujahidah yang akan berjuang bersamaku dan setia menemaniku baik diakla suka maupun duka mengarungi samudera kehidupan dengan kapal yang telah kubuat.

Wahai mujahidahku, tentu aku amat bersyukur andai engkau bersedia mengenaliku sebagaimana aku mengenalmu. karena sesungguhnya kau adalah diriku & aku adalah dirimu. kau begiti melekat dihatiku, ditiap helaan napasku, bahkan kau senantiasa menjadi bunga tidur di atas sajadahku. wajah-wujudmu terlukis dalam sketsa mimpi-mimpiku meski hanya nampak samar namun seolah kau tak asing bagiku. dan dalam mimpiku, aku hanya bisa mengenali senyumanmu, senyuman yang mampu membuat hatiku berdesir.

Aku yakin seorang dara yang ku temui saat ini, yang memberi seulas senyumnya untukku & menyapaku dengan hangat itu bukan dirimu. juga seseorang yang kini sedang memperhatikan gerak-gerikku itu pun bukan dirimu karena telah ku katakan bahwa aku sangat mengenalmu walau aku belum menemukanmu.

Jika suatu hari nanti kau datang menemuiku atau aku yang akan menemukanmu, ku harap kau ikhlas menerima apa adanya diriku saat Allah mempertemukan kita di Bumi Cinta-Nya. namun sebelum itu terjadi, ku mohon dengan sangat jagalah izzah & mahkota kesucianmu hingga aku datang memjemputmu dan mengajakmu berlayar dalam suatu biduk dimana aku menjadi nahkoda & kau yang jadi navigatornya.

Disela-sela penantianku akan hadirnya dirimu, ku mencoba sebisa diriku menutup pintu hati dari akhwat manapun, karena aku tak ingin membelakangimu. jika aku memintamu untuk tetap istiqomah menjaga  maruahmu, maka aku dululah yang harus menjaga hati & diriku dari akhwat yang coba mendekatiku. bukan maksudku menunjukan sikap angkuh pada kaummu, tapi kau berhak menerima hati & perasaan yang murni dan suci. Sedapat mungkin ku jaga lisanku dari 'lafadz mahabbah' pada akhwat manapun karena kalimat itu hanya kau yang pantas untuk mendengarnya. lalu semampuku ku jaga pandanganku dari wanita cantik diluar sana. untuk apa menikamti kecantikan wanita yang bukan menjadi hakku, sedangkan Allah telah mempersiapkan satu bidadarinya untuk ku persunting nanti dan itu adalah dirimu.

Allah telah menakdirkanku sebagai seorang ikhwan. tentu kau tahu, sebagai seorang ikhwan di zaman ini yang teguh menjaga kesucian hati & pandangannya tidaklah mudah. betapa banyak godaan yang dilancarkan iblis laknatullah melalui makhluk bernama'wanita'. untuk kesekian kalinya maaf, bukan maksudku menyalahkan kaummu, tapi memang kami para ikhwan begitu lemah menepis godaan yang datang memburu kami. untuk itulah ku sandarkan diriku pada yang maha kuat agar ia melindungiku dari dahsyatnya nafsu syahwat yang siap menerkakmku kapan saja. namun aku yakin bahwa Allah telah mengijabah permohonanku melalui dirimu. kaulah seseorang yang yang diutus untuk menjagaku dari jurang kenistaan. kaulah yang mendapat titah dari Tuhan untuk mengingatkanku kala aku keliru melangkah & kaulah yang kelak kan memapahku menjadi Ikhwan sejati yang teguh menjaga iman karna kau mujahidahku, mijahidah yang setia menemani  perjuanganku.

Wahai engkau yang dirahmati, ku harap kau ikhlas menjadikanku imammu kelak. karena aku bukanlah lelaki yang akhlaknya sebagus baginda Muhammad SAW, pun tak memiliki ketampanan layaknya Yusuf AS juga perbendaharaan yang ku miliki tidaklah sebanyak kepunyaan Sulaiman AS yang semuanya itu mampu memikat hati jutaan gadis seantero jagad. Aku hanyalah lelaki zaman ini yang tiada henti berikhtiar menjadi yang terbaik bagimu. pun sama halnya denganmu, tak usahlah kau seperti khadijah yang setia dalam perjuangan ataupun sesederhana fatimah, atau bahkan seperti hajar yang tiada bantah dalam ketaatan. karena aku ini bukanlah lelaki yang selektif dalam memilih pasangan. siapalah diriku ini, mengharap pendamping seumpama fatimah az-zahrasedangka aku hanya lelaki biasa yang bukan apa-apa. cukuplah engkau menjadi wanita shalihah yang dinobatkan sebagai ahli surga. itulah pintaku padamu.    

Duhai engkau mujahidahku, andainya engkaulah seseorang  yang dipilihkan Allah untuk menjadi jodohku , maka bersabarlah menantiku. tunggulah hingga saatnya nanti semua telah berbalut keridhaan Allah & telah terikat dalam ikatan yang syar'i. akan tetapi jika kita belum terikat oleh ikatan yang sah, maka janganlah kau mubadzirkan dirimu dengan rasa kasih yang berlebihan padaku. karena jika tiba saatnya, tentu Allah akan menanamkan rasa kasih dihatiku juga dihatimu. semoga Allah merahmatimu dengan rahmat yang tiada putusnya.

Rabu, 26 Mei 2010

Muhasabah cinta

Cinta menurutku tak berwarna
ia menjadi jingga
sebagaimana kau memaknainya
ia pun menjadi kuning, merah, dan biru
sebagaimana kau menginginkannya
cinta bagiku
tak ubahnya kumpulan narasi
tentang kemarahan dan kasih sayang
cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
sebab ia menenggelamkan kita
pada angan-angan dan mimpi yang abadi

dan cinta padamu adalah surga yang tak bisa ku masuki
jika tanpamu

Selasa, 25 Mei 2010

Mengejar cinta hakiki

Lepas tengah malam

burung-burung berbunyi di atas dahan

sedang aku masih tertidur lelap

bohong jika aku mengaku seorang pecinta

penuh kerinduan pada tuhanku

sedang aku tak menangis 

saat semua binatang menangis


Batinku berkecamuk penuh tanya

sudahkah aku mencintainya dengan segenap jiwa

apakah kalbuku hanya tertaut padanya

sedang dalam setiap degupan jantungku 

dalam setiap helaan nafasku

hatiku terpaut pada cinta semu


ku ingin terlepas dari belenggu

dan berpaling dari buaian maya

mengejar cinta hakiki yangt tak pernah menyakiti

walau hati masih sibuk mencari

cinta semu yang mungkin melukai